Peneliti AS: Ketik SMS dan Men-dial Berbahaya Saat Nyetir, Menelpon Tidak - Kali ini Kabar Smartphone akan mengulas artikel Smartphone terbaru berjudul Peneliti AS: Ketik SMS dan Men-dial Berbahaya Saat Nyetir, Menelpon Tidak yang dikutip dari Tabloid Pulsa. Jika anda ingin mengetahui lebih detail mengenai artikel Peneliti AS: Ketik SMS dan Men-dial Berbahaya Saat Nyetir, Menelpon Tidak, anda bisa menyimak artikel kami tentang Peneliti AS: Ketik SMS dan Men-dial Berbahaya Saat Nyetir, Menelpon Tidak dibawah ini.
Sebuah studi baru yang menyangkut behaviour (perilaku) manusia saat menyetir dilakukan oleh para peneliti di Virginia Tech Transportation Institute Amerika Serikat. Penilitian ini didasarkan pada statistik kehidupan nyata yang menegaskan bahwa SMS dan melakukan panggilan keluar saat mengemudi meningkatkan kemungkinan kecelakaan. Akan tetapi, secara mengejutkan penelitian studi ini juga menemukan fakta bahwa berbicara (melakukan percakapan) di telepon saat mengemudi tidak meningkatkan kemungkinan kecelakaan.
Dilansir dari AP para peneliti melakukan serangkaian tes yang menunjukkan bahwa sementara si pengendara berbicara di telepon, mereka tidak akan mengambil konsentrasi mata dari jalan raya. Perilaku ini jelas berbeda saat pengemudi melakukan pengetikan SMS (texting) dan melakukan panggilan keluar, karena mereka cenderung mengalihkan pandangan mata mereka ke board layar ponsel untuk mengetik dan menemukan kontak.
Penelitian ini menggunakan beberapa teknologi berat termasuk kamera video, GPS, pelacak lane dan sensor untuk mengukur kecepatan dan percepatan laju kendaraan saat melakukan pengetikan SMS, melakukan pembicaraan di telepon, dan melakukan panggilan keluar. Peralatan tersebut ditempatkan di mobil milik 42 pengemudi yang baru memiliki SIM (surat izin mengemudi) yang berusia 16- 17 tahun, dan di 109 mobil dari pengemudi berpengalaman dengan rata-rata usia di atas 20 tahun. Untuk pengemudi yang baru mengantongi SIM, dilarang menggunakan ponsel saat mengemudi di 37 negara. Adapun 12 negara melarang penggunaan ponsel di belakang kemudi untuk semua pengemudi tanpa terkecuali, sedangkan 41 negara tidak mengizinkan pengetikan SMS saat mengemudi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa jika pengemudi baru yang melakukan pengetikan SMS dan melakukan panggilan keluar, akan meningkat risiko kecelakaannya hingga 700 % . Jika si pengemudi ini sedang mengirim atau menerima teks SMS , risiko kecelakaan naik 400 %. Tes untuk pengemudi yang lebih tua menunjukkan bahwa hanya saat melakukan panggilan keluar di saat mengemudi yang dapat meningkatkan kemungkinan kecelakaan.
Sayangnya penelitian ini dimulai sebelum perilaku texting (pengetikan SMS ) sambil menyetir menjadi luas, sehingga tidak diketahui bagaimana jika pengemudi yang lebih tua menanggapi SMS saat mengemudi.
Peneliti tersebut juga mengatakan bahwa berbicara saat mengemudi tidak akan meningkatkan kemungkinan kecelakaan. Walaupun fakta ini tidak bisa diterima secara luas. David Strayer (seorang ilmuwan yang telah melakukan penelitian mengenai hal ini di University of Utah), mengatakan bahwa temuan ini bertentangan pada subjek yang ditemui di lapangan. Strayer mengatakan bahwa instrumen yang digunakan tersebut adalah untuk mengukur tingkat gangguan di sekitar mata, dan kamera video yang digunakan untuk melakukan penelitian tidak dapat menunjukkan adanya gangguan kognitif saat pengemudi berkendara.
Hasil penelitian ini dirilis oleh New England Journal of Medicine
Sekian berita Smartphone terbaru dari kami mengenai Peneliti AS: Ketik SMS dan Men-dial Berbahaya Saat Nyetir, Menelpon Tidak. Harapan kami artikel seputar Smartphone yang berjudul Peneliti AS: Ketik SMS dan Men-dial Berbahaya Saat Nyetir, Menelpon Tidak ini bisa bermanfaat untuk anda. Jangan lupa terus kunjungi Kabar Smartphone untuk mendapatkan berita seputar Smartphone setiap harinya.
