Samsung VS Google Sikapi Isu Homoseksual - Kali ini Kabar Smartphone akan mengulas artikel Smartphone terbaru berjudul Samsung VS Google Sikapi Isu Homoseksual yang dikutip dari Tabloid Pulsa. Jika anda ingin mengetahui lebih detail mengenai artikel Samsung VS Google Sikapi Isu Homoseksual, anda bisa menyimak artikel kami tentang Samsung VS Google Sikapi Isu Homoseksual dibawah ini.
Isu homoseksual dan LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) masih menjadi topic hangat yang diperbincangkan publik, semenjak Google memasang logo berwarna pelangi di situsnya selama Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi sebagai protes terhadap undang-undang anti - gay pemerintah Rusia diberlakukan pada tahun 2013. Jelas, Google sangat mendukung gerakan komunitas LGBT.
Dilansir dari koreaherald, hal ini diperkuat dengan aktifnya Google menggelar seminar dan konferensi tentang hak-hak LGBT. Bahkan Google Korea mengumumkan Senin lalu (1/4) bahwa karyawan Google Korea akan berpartisipasi di acara Korea Queer Festival pada bulan Juni 2014. Seperti namanya, festival ini adalah parade tahunan yang dihadiri oleh ribuan kaum gay dan lesbian, dan komunitas LGBT.
Menurut Lois Kim (Kepala Komunikasi dan Urusan Publik Google Korea) mengatakan bahwa keragaman merupakan pilar penting dari budaya dalam bekerja di Google. Dan Google sangat menghargai dan menghormati keberagaman tersebut, salah satunya dengan memutuskan untuk bergabung dengan parade Korea Queer Festival. Google akan menjadi perusahaan IT global pertama yang mengambil bagian dalam acara tersebut. Langkah ini bertujuan untuk mempromosikan perlakuan yang adil dan kesetaraan terhadap kaum homoseksual dan LGBT di Korea, meskipun partisipasi tersebut bukanlah hal yang biasa bagi perusahaan-perusahaan besar lainnya termasuk Facebook dan Twitter. Jelas, Facebook dan Twitter menentang LGBT.
Berbeda halnya dengan Samsung mengambil posisi sebagai rival dalam menyikapi isu-isu gay di tempat kerja. Mungkin tidak mengherankan bahwa terjadi kesenjangan yang ada antara perusahaan IT seperti Google dan Facebook dan konglomerat konvensional Korea seperti Samsung tentang persepsi mereka terhadap LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) di tempat kerja. Google memberikan aspirasi positif bagi karyawannya yang LGBT untuk tampil dan tidak menutup diri. Google pun memberikan kemudahan proses seleksi bagi kaum LGBT yang memiliki kompetensi untuk melamar kerja di Google.
Beda halnya dengan Samsung Electronics yang menentang isu LGBT sejak lama. Raksasa teknologi Korea termasuk Samsung Electronics dan LG Electronics, tidak pernah mendukung dengan isu-isu gay. Menurut Kim Jung - suk (Direktur Tim Komunikasi Samsung Electronics) mengatakan bahwa Samsung tidak memiliki kebijakan untuk mendukung karyawan LGBT, tetapi perusahaan tetap menghormati hak-hak setiap individu di seluruh dunia. Penetapan aturan-aturan yang berkaitan dengan LGBT dan SARA merupakan isu sensitif yang bisa membawa berbagai masalah, seperti diskriminasi yang tidak kondusif dalam dunia kerja.
Menyebutkan orientasi seksual seseorang di tingkat perusahaan dapat menciptakan hasil yang tidak positif, dan menimpulkan persepsi negatif. Inilah yang dipertimbangkan LG dan Samsung dengan tidak mendukung isu LGBT, termasuk di dunia kerja.
Komunitas LGBT telah meningkat di Korea berdasarkan sebuah survei 2013 yang diterbitkan oleh Pew Research Center yang menunjukkan bahwa hampir 40 % dari masyarakat Korea bias dengan tangan terbuka menerima homoseksualitas dan isu LGBT dalam masyarakat. Dan sisanya masih ragu-ragu dan menentang kaum LGBT. Termasuk yang menentang di dalamnya adalah anggota parlemen Korea, perusahaan-perusahaan dalam negeri, hingga perusahaan global di Korea masih enggan untuk secara aktif mendukung kebijakan LGBT
Sekian berita Smartphone terbaru dari kami mengenai Samsung VS Google Sikapi Isu Homoseksual. Harapan kami artikel seputar Smartphone yang berjudul Samsung VS Google Sikapi Isu Homoseksual ini bisa bermanfaat untuk anda. Jangan lupa terus kunjungi Kabar Smartphone untuk mendapatkan berita seputar Smartphone setiap harinya.
